Profil

Selayang Pandang Terang Sore

Kami beruntung. Duduk berkawan buku dan teori adiluhung, menyoal pemerataan ekonomi, teori pertumbuhan dan fenomera gegar budaya, dengan wajah berseri dan gaya cendekia. Ketika mereka yang juga lahir di atas bumi Nusantara berhimpun dalam pabrik pengap milik si tuan kaya, kami memiliki alternatif pilihan lebih baik dengan peluang lebih besar.

Nasib baik itu berlanjut pada pertanyaan akan peran dan manfaat diri sendiri terhadap lingkungan tempat tinggal kami, menjadi lebih terdidik seharusnya dapat lebih berguna bagi teman dan masyarakat. Di tengah keasyikan menenggak gelas-gelas ilmu pengetahuan kami tersedak, ada bait tanggung jawab yang tertahan di kerongkongan menunggu untuk perwujudan tindakan.

Dari sanalah ide terang sore lahir .

Kenapa Taman Baca ?

Selama ini model interaksi mahasiswa di Purwokerto terbatas pada disiplin ilmu yang sama atau dari fakultas yang sama. Pertemuan warna-warni disiplin ilmu d Purwokerto masih jarang ditemukan, terutama minimnya budaya literasi di kalangan mahasiswa. Tengok saja, minimnya (kalau tidak mau disebut tidak ada) ruang baca publik di lingkungan kampus

Taman Baca Terang Sore dirancang untuk menjadi lokus interaksi mahasiswa di Purwokerto,. Tidak hanya menawarkan buu-buku, taman baca ini scara berskala akan menggelar diskusi-diskusi ringan menyoal buku dan sastra, membaca film dan iklan, mencari makna dari simbol yang terbaca.


2 comments:

  1. Hi, Great information! Would you please consider sharing my link to your readers? Please email me back at haileyxhailey gmail.com.

    Thanks!
    Hailey

    ReplyDelete