Feb 23, 2012

My Blackberry best friend

Oleh : Fetty Wiyani 

Dentuman keras akibat dobrakan pintu kamar dari ibuku untuk menandakan bahwa harus bangun pagi, cukup mengaggetkan. Sejenak ku intip notification gadget setiaku dahulu, sebelum melakukan aktifitas sehabis matisuri semalam. Sebelumnya aku perkenalkan sahabat yang sangat setia menemaniku setiap hari, setiap waktu, dan di setiap tempat walaupun ia terkadang menyebalkan. Dia bernama makhluk Blackberry bernama Gemini, dia berbalut bahan plastik putih, mempunyai tombol untuk membantu berkomunikasi dengan orang-orang diluar sana, kami berinteraksi apabila terdapat lampu berkedap-kedip berwarna merah diatas pojok kanan, jika itu menyala tandanya dia ingin aku memerhatikannya. Bentuk modifikasi tombolnya seperti yang terdapat pada keyboard komputer atau yang lazimnya sekarang kita menyebutnya qwerty, karena barisan pertama tombol tersebut adalah huruf, Q, W, E, R, T, dan Y.
            Aku mendapatkan sahabat baruku ini ketika pada saat itu Blackberry yang sejenis dengannya sedang mem-booming disekitar lingkunganku. Teman-teman ku yang juga sedang asyik hidup dalam dunia maya yang begitu juga aku alami, sangat asyik bercengkerama dengan gadget tersebut, walau ada teman-teman Blackberry lain namun tak sejenisnya dapat mengakses kehidupan maya tersebut, tetapi melalui si Blackberry ini seakan memasuki kehidupan maya atau kata lainnya social network lebih mudah dan cepat. Aku merengek kepada ibuku untuk meminta membelikan Blackberry kepadaku, namun pada saat itu tidak langsung dikabulkan sebab kata ibuku, aku belum saatnya mempunyai Blackberry itu karena pada saat itu saya masih duduk dibangku SMA dan takut mengganggu waktu belajar saya yang ketika waktu itu sedang mendekati ujian nasional, dan ibuku memberikan solusi untuk memasang aliran koneksi internet melalui sekotak modem yang diproduksi oleh Telkom, ya lumayanlah, bisikku dalam hati sambil tersenyum.


            Kulihat orang-orang ketika aku sedang berjalan diluar rumah, mereka seperti sedang asyik cekikikan dengan gadget yang mereka miliki, rata-rata mereka memiliki si Blackberry ini. aku hanya mengerutkan jidat dan berkata dalam hati, sampai segitu asyiknya kah ?, keinginanku untuk memiliki Blackberry tersebut juga semakin membuncah apalagi ditambahkan nilai prestise seseorang apabila memiliki gadget tersebut seperti barang “wah” karena sempat mem-booming diluar negeri karena memiliki fitur yang unik serta berbeda dari gadget lainnya yang telah beredar dipasaran. Memang, si Blackberry ini cukup mudah untuk menghubungkan ke koneksi kehidupan maya melalui fiturnya, yakni sedang mem-booming Facebook dan Twitter, namun terdapat masih banyak lagi seperti blog, aplikasi chatting, dan lain sebagainya untuk alat bertukar informasi. Fitur yang dikhususkan lagi pada gadget Blackberry ini adalah ia memiliki aplikasi Blackberry Messenger atau kalau singkatnya BBM, yaitu aplikasi chatting untuk sesama pengguna gadget Blackberry, untuk me-list anggota chatting kita, kita harus bertukar PIN Blackberry. Disekitar lingkunganku, apabila seseorang sudah memakai Blakberry biasanya diledekin dengan “eh.. minta pin nya doong” atau “asyiik gaya banget udah make Blackberry, makin gaul aja”, dan saya hanya menyipitkan mata (-__-) --seperti ini.
            Waktupun cepat berlalu, tidak terasa saya sudah memasuki masa perkuliahan. Saat itu saya duduk disemester 2. Mendengarkan ibuku sudah mempunya Blackberry, aku pun merengek kepadanya untuk segera dibelikan benda tersebut juga, dengan alasan saya merantau dan agar mudah berkomunikasi melalui BBM (dengan tertawa dalam hati, ini hanya bentuk sebuah rayuan hehehe). Selang 2 minggu kemudian, aku terkejut ketika ayah dan ibuku sudah menyambangi kosan ku, pada saat itu hari Sabtu tanggal 23 Maret 2011, aku bingung tumben sekali mereka berdua mengunjungiku tanpa pemberitahuan, wah ternyata mereka membawa Blackberry yang aku minta-minta sejak waktu SMA dulu, senang rasanya karena aku aka lebih mudah tersambung pada dunia maya yang sering aku kunjungi yaitu Facebook dan Twitter, aku langsung membeli pulsa dan meregistrasi paket Blackberry tersebut. Untuk menyambung pada dunia maya atau internet, Blackberry mempunyai sistem paket pulsa yang mana terdapat paket gaul, irit, bisnis, dan lain sebagainya dengan bermacam-macam tipe langganan waktu seperti harian, mingguan dan bulanan, namun untuk yang dikalanganku biasanya menggunakan paket Gaul dan paket Irit, yang mana kalau paket gaul hanya tersambung pada aplikasi Facebook dan Twitter, sedangkan paket Irit dapat menyambung ke semua aplikasi atau internetan tanpa batas.
            Pada saat itu, kondisi si Blackberry Gemini yang saya miliki itu masih putih mulus dan memilik kaca pelindung, namun berselang beberapa waktu kemudian sekitar 2 bulan saya mendapatkan si Gemini, sepulang makan siang bersama teman, ia terjatuh dijalan karena tangan saya licin pada saat itu dan si Gemini tidak memakai karet pelindung dibadannya sehingga terpleset jatuh dijalan. Saya hampir menangis, saya mengira si Gemini tidak dapat berfungsi lagi dan tentunya dalam benak saya pasti saya akan kena marah oleh orangtua saya. Namun, beruntungnya masih bisa berfungsi tetapi hanya musik yang bisa difungsikan namun wajah si Gemini berubah putih semua, padahal seharunya ia menampilkan menu-menu aplikasi, aaaaa… rasanya campur aduk, ternyata wajah Gemini rusak (LCD-nya pecah), langsung saja saya bawa ke konter gadget untuk mengobati si Gemini. Selang 2 minggu berlalu , ternyata konter tersebut tidak dapat mengobati wajah si Gemini (baca: layar LCD). Saya sangat takut, ibu saya sudah menanyakan terus kenapa BBM saya tidak aktif, namun kebetulan pada saat itu situasi sedang ujian tengah semester jadi saya beralasankan tidak ingin mengaktifkan aplikasi itu dahulu. Ibuku memaklumi. Saya terus berpikir bagaimana untuk menyembuhkan si Gemini ini dan ketika ujian tengah semester berakhir, saya tidak dapat menyimpan masalah si Gemini yang sedang sakit ini kepada orangtua saya, ya sudahlah saya ceritakan saja walaupun sedikit kena omelan atas keteledoran saya. Orangtua saya pun akhirnya berbaik hati untuk membayar pengobatan si Gemini yang memakan hampir setengah juta sendiri, oke, kali ini saya jangan sampai mengulangi kecerobohan untuk kesekian kalinya.
            Setelah keluar dari rumah sakit, kini si Gemini memiliki beberapa bekas luka goretan di bagian punggung, kening, sekitar kepala dan di bagian bawah tubuhnya, dan diwajahnya masih terdapat plastic segel sehabis melakukan pertukaran wajah (baca: plastic LCD) dan kini saya terus memasangi karet pelindung berwarna cokelat yang jika dilihat dari dekat bermotif kotak-kotak kecil serta mengikuti bentuk tekstur tubuh si Gemini yang ada tombol-tombol disamping tubuhnya, yang diantaranya tombol musik di bagian kepala, tombol untuk memfoto dibagian samping kanan, dan tempat untuk mengisi energy si Gemini bagian sisi kiri. Tetapi si Gemini mulai agak menyebalkan, sebab dia selalu cepat kehabisan energi, yang agak merepotkan ketika sedang dalam perjalanan jauh, saya suka sekali mendengarkan music untuk menghilangkan kejenuhan dalam perjalanan, tetapi jatah untuk menikmati itu porsinya harus dikurangi sebab agak sulit mencari sumber energy untuk menghidupi kembali si Gemini. 

No comments:

Post a Comment