Apr 9, 2012

On-Air JOGJA Indonesia Buku

Oleh : Muammar Khadafi


Kemarin pada tanggal 28 Februari 2012, Terang Sore mengadakan acara ‘jalan – jalan bersama Terang Sore’. Acara ini merupakan salah satu agenda program kerja nya bocah – bocah Terang Sore, loh. Daerah Istimewa Yogyakarta lah yang kami singgahi untuk acara ini. Kami berkunjung ke tempat salah satu rekan kami di Yogyakarta dan berjalan – jalan untuk mencari buku ke daerah ‘Taman Pintar’. Nah, bagi teman – teman yang mau membaca ceritanya, ayo baca tulisan ini. Soalnya, tulisan ini merupakan follow up dari jalan – jalan kita kemarin loh.

Rute awal kami di kota pelajar yaitu Indonesia buku, merupakan sebuah komunitas yang sudah cukup terkenal di daerah Yogyakarta. Komunitas yang dipelopori oleh Muhidin M. Dahlan (biasa disapa Gus Muh) ini mengundang kami untuk siaran on air di salah satu program mereka. Program itu bernama Radio Buku.Sebuah komunitas yang menurut kami adalah ‘guru’ dari Terang Sore, bernama Indonesia Buku, karena mereka bergelut di bidang wacana, artikel – artikel, dan penelitian. Sebuah komunitas yang sangat mencerdaskan bangsa, bukan? Hari itu, kami berada di Indonesia Buku sampai malam menjelang. Karena, tidak hanya siaran saja yang kami lakukan disana, melainkan share tentang ‘bagaimana perjalanan Indonesia Buku sampai bisa sebesar ini taman baca nya?’. Setelah share, kami merasa bahwa kita memiliki banyak PR. Setelah itu, kami diberikan oleh Gus Muh sebuah software untuk mengkatalogikan buku – buku di taman baca Terang Sore. Setelah itu, kami merasa lelah dan berisitirahat di kediaman pakde nya Laras Maharani (Bocah Terang Sore).


Keesokan harinya, saatnya melanjutkan rute kedua kami yang merupakan perjalanan terakhir dari acara jalan – jalan bersama Terang Sore di Yogyakarta. Yaitu, mencari buku di daerah ‘Taman Pintar’. Kami mencari buku bukan untuk diri sendiri, melainkan demi memperbanyak referensi di taman baca Terang Sore. Tidak terasa tiba – tiba petang sudah menampakkan dirinya. Keasikan kami membeli buku membuat waktu banyak tersita. Padahal, sore itu salah satu bocah Terang Sore ingin pulang ke Purwokerto. Berhubung seseorang bernama Dafi itu pulang sekitar jam 5 Sore, kami menyempatkan siswa waktu tersebut dengan nongkrong di Taman Budaya Yogyakarta.

Well, begitu ceritanya temen – temen. Sebenarnya, kami ingin sekali membeli buku lebih banyak lagi, agar bisa memuaskan member – member Terang Sore. Mungkin ini akhir dari follow up kami. Sekian, dan arigatooooo...Kemarin pada tanggal 28 Februari 2012, Terang Sore mengadakan acara ‘jalan – jalan bersama Terang Sore’. Acara ini merupakan salah satu agenda program kerja nya bocah – bocah Terang Sore, loh. Daerah Istimewa Yogyakarta lah yang kami singgahi untuk acara ini. Kami berkunjung ke tempat salah satu rekan kami di Yogyakarta dan berjalan – jalan untuk mencari buku ke daerah ‘Taman Pintar’. Nah, bagi teman – teman yang mau membaca ceritanya, ayo baca tulisan ini. Soalnya, tulisan ini merupakan follow up dari jalan – jalan kita kemarin loh.

Rute awal kami di kota pelajar yaitu Indonesia buku, merupakan sebuah komunitas yang sudah cukup terkenal di daerah Yogyakarta. Komunitas yang dipelopori oleh Muhidin M. Dahlan (biasa disapa Gus Muh) ini mengundang kami untuk siaran on air di salah satu program mereka. Program itu bernama Radio Buku.Sebuah komunitas yang menurut kami adalah ‘guru’ dari Terang Sore, bernama Indonesia Buku, karena mereka bergelut di bidang wacana, artikel – artikel, dan penelitian. Sebuah komunitas yang sangat mencerdaskan bangsa, bukan? Hari itu, kami berada di Indonesia Buku sampai malam menjelang. Karena, tidak hanya siaran saja yang kami lakukan disana, melainkan share tentang ‘bagaimana perjalanan Indonesia Buku sampai bisa sebesar ini taman baca nya?’. Setelah share, kami merasa bahwa kita memiliki banyak PR. Setelah itu, kami diberikan oleh Gus Muh sebuah software untuk mengkatalogikan buku – buku di taman baca Terang Sore. Setelah itu, kami merasa lelah dan berisitirahat di kediaman pakde nya Laras Maharani (Bocah Terang Sore).

Keesokan harinya, saatnya melanjutkan rute kedua kami yang merupakan perjalanan terakhir dari acara jalan – jalan bersama Terang Sore di Yogyakarta. Yaitu, mencari buku di daerah ‘Taman Pintar’. Kami mencari buku bukan untuk diri sendiri, melainkan demi memperbanyak referensi di taman baca Terang Sore. Tidak terasa tiba – tiba petang sudah menampakkan dirinya. Keasikan kami membeli buku membuat waktu banyak tersita. Padahal, sore itu salah satu bocah Terang Sore ingin pulang ke Purwokerto. Berhubung seseorang bernama Dafi itu pulang sekitar jam 5 Sore, kami menyempatkan siswa waktu tersebut dengan nongkrong di Taman Budaya Yogyakarta.

Well, begitu ceritanya temen – temen. Sebenarnya, kami ingin sekali membeli buku lebih banyak lagi, agar bisa memuaskan member – member Terang Sore. Mungkin ini akhir dari follow up kami. Sekian, dan arigatooooo...Kemarin pada tanggal 28 Februari 2012, Terang Sore mengadakan acara ‘jalan – jalan bersama Terang Sore’. Acara ini merupakan salah satu agenda program kerja nya bocah – bocah Terang Sore, loh. Daerah Istimewa Yogyakarta lah yang kami singgahi untuk acara ini. Kami berkunjung ke tempat salah satu rekan kami di Yogyakarta dan berjalan – jalan untuk mencari buku ke daerah ‘Taman Pintar’. Nah, bagi teman – teman yang mau membaca ceritanya, ayo baca tulisan ini. Soalnya, tulisan ini merupakan follow up dari jalan – jalan kita kemarin loh.

Rute awal kami di kota pelajar yaitu Indonesia Buku, merupakan sebuah komunitas yang sudah cukup terkenal di daerah Yogyakarta. Komunitas yang dipelopori oleh Muhidin M. Dahlan (biasa disapa Gus Muh) ini mengundang kami untuk siaran on air di salah satu program mereka. Program itu bernama Radio Buku.Sebuah komunitas yang menurut kami adalah ‘guru’ dari Terang Sore, bernama Indonesia Buku, karena mereka bergelut di bidang wacana, artikel – artikel, dan penelitian. Sebuah komunitas yang sangat mencerdaskan bangsa, bukan? Hari itu, kami berada di Indonesia Buku sampai malam menjelang. Karena, tidak hanya siaran saja yang kami lakukan disana, melainkan share tentang ‘bagaimana perjalanan Indonesia Buku sampai bisa sebesar ini taman baca nya?’. Setelah share, kami merasa bahwa kita memiliki banyak PR. Setelah itu, kami diberikan oleh Gus Muh sebuah software untuk mengkatalogikan buku – buku di taman baca Terang Sore. Setelah itu, kami merasa lelah dan berisitirahat di kediaman pakde nya Laras Maharani (Bocah Terang Sore).

Keesokan harinya, saatnya melanjutkan rute kedua kami yang merupakan perjalanan terakhir dari acara jalan – jalan bersama Terang Sore di Yogyakarta. Yaitu, mencari buku di daerah ‘Taman Pintar’. Kami mencari buku bukan untuk diri sendiri, melainkan demi memperbanyak referensi di taman baca Terang Sore. Tidak terasa tiba – tiba petang sudah menampakkan dirinya. Keasikan kami membeli buku membuat waktu banyak tersita. Padahal, sore itu salah satu bocah Terang Sore ingin pulang ke Purwokerto. Berhubung seseorang bernama Dafi itu pulang sekitar jam 5 Sore, kami menyempatkan siswa waktu tersebut dengan nongkrong di Taman Budaya Yogyakarta.

Well, begitu ceritanya temen – temen. Sebenarnya, kami ingin sekali membeli buku lebih banyak lagi, agar bisa memuaskan member – member Terang Sore. Mungkin ini akhir dari follow up kami. Sekian, dan arigatooooo...

No comments:

Post a Comment